Perbatasan terbuka

Perbatasan terbuka adalah perbatasan yang memungkinkan pergerakan atau aktivitas bebas orang-orang dari yurisdiksi yang berbeda yang ingin melintasi perbatasan dengan batasan pergerakan terbatas atau tidak terbatas, artinya tidak memiliki kontrol perbatasan. Secara De jure, perbatasan disebut perbatasan terbuka karena kurangnya kontrol hukum atau undang-undang sehingga memungkinkan orang-orang untuk melintasi perbatasan. Secara De facto, perbatasan disebut perbatasan terbuka karena kurangnya penegakan hukum atau pengawasan yang memadai terhadap perbatasan. Contohnya, Perjanjian Schengen antara sebagian besar anggota Kawasan Ekonomi Eropa (EFTA dan UE), dan perbatasan antara Bangladesh dan India yang terkontrol karena perbatasan terbuka hanya berlaku untuk manusia, bukan untuk barang dan jasa.[1]

Perbatasan terbuka biasa terjadi antara negara anggota federasi seperti Amerika Serikat, dan negara konfederasi seperti Swiss, dalam beberapa hal aktivitas perbatasan antara negara anggota dapat dikendalikan melalui sistem paspor internal. Federasi dan Konfederasi biasanya menjaga kontrol perbatasan eksternal melalui sistem kontrol perbatasan bersama, mereka juga memiliki perbatasan terbuka dengan negara-negara non-anggota lainnya melalui kesepakatan internasional khusus.

Kontrol perbatasan internasional terbilang hal baru dalam sejarah dunia. Banyak penulis, seperti John Maynard Keynes telah mengidentifikasi awal abad ke-20 khususnya Perang Dunia I menjadi titik awal kontrol perbatasan internasional menjadi umum.[2]

  1. ^ "International Union for the Scientific Study of Population : XXIV General Population Conference, Salvador da Bahia, Brazil : Plenary Debate no 4" (PDF). Web.archive.org. 24 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-08-01. Diakses tanggal 11-04-2016. 
  2. ^ Keynes, John Maynard (1920). "2". en:The Economic Consequences of the Peace. New York: Harcourt Brace. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne